I. PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Indonesia merupakan
salah satu negara kepulauan dimana wilayah lautnya lebih dominan dari
daratannya. Secara goegrafis, negara Indonesia terletak antara benua Asia dan
Australia yang terdiri dari 17.508 pulau-pulau besar dan kecil. Memiliki
wilayah peisir terpanjang kedua setelah kanada yaitu 81.000 km. Dengan luas
laut lebih kurang 5,8 juta km2 menjadikan Indonesia memiliki potensi
sumberdaya alam perikanan dan kelautan yang sangat besar serta beragam,
khususnya perikanan budidaya dan industri bioteknologi. Keadaan yang demikian
menyebabkan Indonesia banyak memiliki potensi yang cukup besar di bidang
perikanan. Mulai dari aspek pasar baik dalam negeri maupun Internasional.
Permintaan dalam negeri akan komoditas semakin meningkat semakin bertambahnya
penduduk, perekonomian semakin membaik dan semakin bertambahnya kesadaran akan
gizi.
Sulawesi Selatan memiliki luas wilayah daratan 45.575,48 km2,
dengan panjang garis pantai sekitar 1.973,7 km2. Areal tersebut mencakup
kawasan laut yakni Selat Makassar, Laut Flores, dan Teluk Bone serta hamparan
pulau-pulau kecil pada kepulauan Spermonde. Potensi alam ini diharapkan dapat
mendukung kegiatan perekonomian untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut secara tepat diyakini dapat
menyelamatkan masyarakat Sulawesi Selatan dari berbagai dampak krisis ekonomi.
Sayangnya, pada beberapa daerah, ada indikasi terjadi pemanfaatan sumberdaya
yang melebihi daya dukung lingkungan.
Kabupaten
Bantaeng memiliki luas wilayah 395,83 km² dan populasi ±150.000 jiwa.Secara
geografi Kabupaten Bantaeng terletak pada koordinat antara 5o 21’ 13” sampai 5o
35’ 26” Lintang Selatan dan 119o 51’ 42” sampai 120o 05’ 27” Bujur Timur,
Batas-batas Wilayah:
·
Sebelah Utara : Kabupaten Gowa dan Kabupaten
Bulukumba.
·
Sebelah Selatan : Laut Flores
·
Sebelah Timur : Kabupaten Bulukumba
·
Sebelah Barat : Kabupaten Jeneponto
Kabupaten Bantaeng terletak di bagian selatan
Sulawesi Selatan dengan jarak tempuh dari Kota Makassar sekitar 123 km dengan
waktu tempuh antara 2,5 jam. Luas wilayahnya 395.83 km2. Serta mempunyai beberapa tempat apriwisata
salah satu diantanya adalah Pantai Pasir Putih Korong
Batu. Pariwisata iniTerletak di Desa Baruga, Kecamatan
Pajukukang, sekitar 18 kilometer dan Kota Bantaeng. Perjalanan menuju ke sana
dapat ditempuh sekitar 30 menit, melewati jalan poros Bantaeng ke arah
Kabupaten Bulukumba. Pantai pasir putih ini terletak tidak jauh dari jalan raya.
Pengunjung yang melakukan
perjalanan ke sana dapat menggunakan sepeda motor atau mobil. Dari jalan raya,
terdapat jalan setapak yang dapat dilewati oleh kendaraan bermotor. Jalan tanah
yang sudah mengalami pengerasan ini jaraknya tak lebih dan 1 km dari jalan
raya. Di sini anda dapat melakukan kegiatan berjemur di pantai atau olahraga
pantai. Mandi atau berendam di laut juga kegiatan yang mengasyikkan. Kalau anda
ingin berlayar dengan perahu, di sepanjang pantai tersedia perahu nelayan yang
dapat disewa untuk berkeliling di sepanjang pantai. (http://id.wordpres.com,
2006).
B. Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan dilakukannya praktek
lapang mata kuliah Ekonomi yaitu
untuk mengetehui proses Produksi
suatu Usaha serta faktor-faktor Produksi suatu Usaha.
Kegunaan dilakukannya praktek lapang
mata kuliah Ekonomi Produksi
Perikanan adalah yaitu
agar kita dapat melihat secara langsung kegiatan-kegiatan usah perikanan dan
melihat bagaimana cara pengelolaanya sehingga kita dpat membandingkan teori
yang didapat di bangku kuliah.
II. TINJAUAN
PUSTAKA
A. Definisi
Ekonomi Produksi
Ekonomi adalah sebuah bidang kajian
tentang pengurusan sumber daya
material individu, masyarakat, dan
negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.Karena ekonomi merupakan
ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
yang bervariasi dan berkembang dengan suatmber daya yang ada melalui
pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan au distribusi ( sukirno sadono,
2005).
Menurut Adam smith Ekonomi adalah penyelidikan
tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan Negara
Menurut Paul A.Samuelson Ekonomi
adalah cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan
sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan
mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat
Produksi
adalah upaya atau kegiatan untuk menambah nilai pada suatu barang. Arah
kegiatan ditujukan kepada upaya-upaya pengaturan yang sifatnya dapat menambah
atau menciptakan kegunaan (utility) dari suatu barang atau mungkin jasa. untuk
melaksanakan kegiatan produksi tersebut tentu saja perlu dibuat suatu
perencanaan yang menyangkut apa yang akan diproduksi, berapa anggarannya dan
bagaimana pengendalian / pengawasannya. Bahkan harus perlu difikirkan, kemana
hasil produksi akan didistribusikan, karena pendistribusian dalam bentuk
penjualan hasil produksi pada akhirnya merupakan penunjang untuk kelanjutan
produksi. Pada hakikatnya kegiatan produksi akan dapat dilaksanakan bila
tersedia faktor-faktor produksi, antara lain yang paling pokok adalah berupa
orang / tenaga kerja, uang / dana, bahan-bahan baik bahan baku maupun bahan
pembantu dan metode.
Produksi dalam artian yang umum
didefinisikan sebagai segala kegiatan yang ditujukan untuk menciptakan atau
menambah guna atas suatu benda untuk memenuhi kebutuhan kepuasan manusia.
Setiap proses untuk menghasilkan barang dan jasa dinamakan “Proses Produksi”.
Produksi dalam artian lebih “operasional” adalah suatu proses dimana satu atau
beberapa barang dan jasa yang di sebut “input” diubah menjadi barang dan jasa
yang di sebut “output”.
Banyak jenis kegiatan yang terjadi
dalam proses produksi karena ada perubahan
bentuk, tempat, dan waktu penggunaan
hasil-hasil produksi. Masing-masing perubahan tersebut menentukan penggunaan
input untuk menghasilkan output yang diinginkan. Ekonomi Produksi dapat
diartikan sebagai “Peraturan rumah tangga di bidang produksi oleh karena
terbatasnya sumberdaya sedangkan kebutuhan produsen tidak kunjung dipuaskan”.
B. Pengertian
Proses Produksi
Proses
diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya
sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk
memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau
menambah kegunaan barang atau jasa .
Proses juga
diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu
dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan danan menambah
kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari (2002) proses
produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah keguanaan suatu
barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada.
Melihat
kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi
merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau
jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin,
bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
·
Jenis-Jenis
Proses Produksi
Jenis-jenis proses
produksi ada berbagai macam bila ditinjau dari berbagai segi. Proses produksi
dilihat dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi, proses perubahan bentuk,
proses assembling, proses transportasi dan proses penciptaan jasa-jasa
adminstrasi (Ahyari, 2002). Proses produksi dilihat dari arus atau flow bahan
mentah sampai menjadi produk akhir, terbagi menjadi dua yaitu proses produksi
terus-menerus (Continous processes) dan proses produksi terputus-putus (Intermettent
processes).
Perusahaan menggunakan
proses produksi terus-menerus apabila di dalam perusahaan terdapat
urutan-urutan yang pasti sejak dari bahan mentah sampai proses produksi akhir.
Proses produksi terputus-putus apabila tidak terdapat urutan atau pola yang
pasti dari bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir atau urutan selalu
berubah
Penentuan
tipe produksi didasarkan pada faktor-faktor seperti:
(1) volume
atau jumlah produk yang akan dihasilkan,
(2) kualitas
produk yang diisyaratkan,
(3)
peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses.
Ekonomi Produksi adalah Produksi mengacu pada
kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahan kegunaan atau
utilitas suatu barang dan jasa
Menurut
Imamul Arifin, Ekonomi produksi adalah hasil akhir dari proses kegiatan
produksi atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa input (faktor
produksi)
Produksi
merupakan salah satu kegiatan yang berhubungan erat dengan kegiatan ekonomi.
Melalui proses produksi bisa dihasilkan berbagai macam barang yang dibutuhkan
oleh manusia. Tingkat produksi juga dijadikan sebagai patokan penilaian atas
tingkat kesejahteraan suatu negara. Jadi tidak heran bila setiap negara
berlomba - lomba meningkatkan hasil produksi secara global untuk meningkatkan
pendapatan perkapitanya.
C. Faktor-faktor
produksi
Dalam
ilmu ekonomi, faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah
proses produksi barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi
empat kelompok, yaitu tenaga
kerja, modal, sumber daya alam,
dan kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor
sumber daya alam diperluas cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik
langsung dari alam maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian
disebut sebagai faktor fisik (physical
resources) (http://id.wikipedia.org/wiki/Faktor_produksi,
2011).
Faktor-faktor
produksi dalam perekonomian industri Perbedaan utama suatu sistem ekonomi
terhadap yang lainnya terletak pada cara system itu mengelola factor-faktor
produksinya, yaitu sumber daya dasar yang dipergunakan oleh perusahaan untuk
menghasilkan barang dan jasa. Adapun komponennya adalah: (http://library.usu.ac.id/download/.pdf.2011)
1. Tenaga kerja, mencakup waktu yang
dipergunakan oleh pekerja dalam suatu proses produksi, kontribusi fisik maupun
intelektualnya sesuai dengan kualifikasinya, yaitu tenaga kerja terdidik,
tenaga kerja trampil, atau tenaga kerja tidak terdidik.
2. Modal, berbentuk barang-barang tahan lama
(barang modal) disebut juga modal konkret yang meliputi: berbagai mesin,
peralatan kerja, bangunan dan sarananya serta (data processing) computer; dapat
juga berbentuk abstrak seperti hak paten, nama baik (goodwill, dan hak merek
dagang. Sumber utama modal bisa berupa investasi pribadi yang berasal
dari pengusaha individu, mitra bisnis atau investor pembeli saham yang
bersangkutan.
3. Wirausahawan, sebagai individu yang
melihat peluang dan mau menanggung resiko yang timbul dari penciptaan dan
pengoperasian usaha bisnisnya.
4. Sumber daya fisik alam, meliputi
sumber daya alam non-energi: bahan tambang seperti tembaga, biji besi dan
pasir; juga sumber daya energi seperti bahan bakar industri; serta fasilitas
perkantoran dan produksi.
D. Fungsi
Produksi Cobb. Dauglas
Sebelum
melakukan pengukuran produktivitas pada semua sistem, terlebih dahulu harus
dirumuskan secara jelas output apa saja yang diharapkan dari
sistem itu dan sumber daya (input) apa saja yang akan
digunakan dalam proses sistem tersebut untuk menghasilkan output.
Salah
satu model pengukuran produktivitas yang sering digunakan adalah pengukuran
berdasarkan pendekatan fungsi produksi Cobb-Douglas, yaitu suatu fungsi atau
persamaan yang melibatkan dua variabel atau lebih, variabel yang satu disebut
variabel independent (Y) dan yang lain disebut variabel dependent (X).
Cobb-Douglas itu sendiri merupakan bentuk
fungsional dari fungsi
produksi secara luas digunakan untuk mewakili
hubungan output untuk input. Hal ini diusulkan oleh Knut Wicksell (1851-1926),
dan diuji terhadap bukti statistik oleh Charles
Cobb dan Paul Douglas di
1900-1928.
Kelebihan dari fungsi
produksi Cobb-Douglas:
1.
Bentuk fungsi produksi Cobb-Douglas bersifat
sederhana dan mudah penerapannya.
2.
Fungsi
produksi Cobb-Douglas mampu menggambarkan keadaan skala hasil (return to
scale), apakah sedang meningkat, tetap atau menurun.
3.
Koefisien-koefisien
fungsi produksi Cobb-Douglas secara langsung menggambarkan elastisitas produksi
dari setiap input yang digunakan dan dipertimbangkan untuk
dikaji dalam fungsi produksi Cobb-Douglas itu.
4.
Koefisien
intersep dari fungsi produksi Cobb-Douglas merupakan indeks efisiensi produksi
yang secara langsung menggambarkan efisiensi penggunaan input dalam
menghasilkan output dari sistem produksi yang dikaji .
Kekurangan dari fungsi produksi Cobb-Douglas:
1.
Spesifikasi variabel yang keliru akan menghasilkan
elastisitas produksi yang negatif atau nilainya terlalu besar atau terlalu
kecil.
2.
Kesalahan pengukuran variabel ini terletak pada validitas
data, apakah data yang dipakai sudah benar, terlalu ekstrim ke atas atau
sebaliknya. Kesalahan pengukuran ini akan menyebabkan besaran elastisitas
menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah.
3.
Dalam praktek, faktor manajemen merupakan faktor yang
juga penting untuk meningkatkan produksi, tetapi variabel ini kadang-kadang
terlalu sulit diukur dan dipakai dalam variabel independent dalam
pendugaan fungsi produksi Cobb-Douglas.
Rumus fungsi produksi
Y = AL α K β
Keterangan :
1.
Y = total produksi (nilai moneter semua barang yang diproduksi
dalam setahun)
4. A = produktivitas faktor total α dan β adalah elastisitas
output dari
tenaga kerja dan modal, masing-masing. Nilai-nilai konstan ditentukan oleh
teknologi yang tersedia.
Bentuk umum fungsi produksi Cobb-Douglas adalah:
Q = δ.I α
Keterangan:
Q
= Output
I = Jenis input yang digunakan
dalam proses produksi dan dipertimbangkan untuk dikaji
δ =
indeks efisiensi penggunaan input dalam menghasilkanoutput
α =
elastisitas produksi dari input yang digunakan
Berdasarkan
persamaan fungsi produksi Cobb-Douglas, terdapat tiga situasi yang mungkin
dalam tingkat pengembalian terhadap skala .
1.
Jika kenaikan yang proporsional dalam semua input sama dengan
kenaikan yang proporsional dalam output (εp = 1), maka tingkat
pengembalian terhadap skala konstan (constant returns to scale).
2. Jika
kenaikan yang proporsional dalam output kemungkinan lebih
besar daripada kenaikan dalam input (εp > 1), maka tingkat
pengembalian terhadap skala meningkat (increasing returns to scale).
3. Jika
kenaikan output lebih kecil dari proporsi kenaikan input (εp
< 1), maka tingkat pengembalian terhadap skala menurun (decreasing
returns to scale).
III.
METODOLOGI
PRAKTEK
A.
Waktu
dan Tempat
Kegiatan praktek lapang Ekonomi
Produksi Perikanan dilaksanakan pada hari jumat – minggu tanggal 09 – 11 November 2012, yang berlokasi di Desa Pa’jukukang, Kecamatan
Pa’jukukang, Kabupaten Bantaeng ,Sulawesi selatan.
B.
Sumber
Data
Data yang dikumpulkan pada praktek lapang ini meliputi data primer dan data Sumber data yang dikumpulkan dalam
praktek lapang ini adalah :
1. Data primer adalah data yang diperoleh
secara langsung di lapangan melalui wawancara dan observasi.
2.
Data
sekunder adalah data yang dikumpulkan dari instansi terkait berupa data
pendukung.
C.
Metode
Pengambilan Data
Metode
pengambilan data yang digunakan pada praktek lapang ekonomi sumberdaya perikanan adalah :
1. Observasi,
yaitu pengamatan langsung terhadap berbagai kegiatan dan keadaan di lokasi yang
terkait dengan tujuan praktek
2. Wawancara, yaitu mengumpulkan data dengan
melakukan wawancara kepada pihak terkait dan masyarakat yang berkaitan dengan praktek lapang.
D.
Analisa
Data
Secara
matematik, fungsi Cobb Douglas dapat dituliskan seperti persamaan berikut :
Y
= a X1b1 X2b2 ......Xibi .....Xnbn eu
Bila
fungsi Cobb Douglas tersebut dinyatakan oleh hubungan X dan Y, maka:
Y
= f(X1,X2,....Xi....Xn)
Dimana :
Y = Variabel yang dijelaskan
X = Variabel yang menjelaskan
a,b = Besaran yang akan diduga
u = Galat (disturbance term)
e = Logaritma natural, e = 2,718
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Keadaan Umum Lokasi
Secara geografis Kabupaten
Bantaeng terletak pada titik 5o21'23"-5o35'26" lintang selatan dan
119o51'42"-120o5'26" bujur timur.Berjarak 125 Km kearah selatan dari
Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan. Luas wilayahnya mencapai 395,83 Km2 dengan
jumlah penduduk 170.057 jiwa (2006) dengan rincian Laki-laki sebanyak 82.605
jiwa dan perempuan 87.452 jiwa. Terbagi atas 8 kecamatan serta 46 desa dan 21
kelurahan.Pada bagian utara daerah ini terdapat dataran tinggi yang meliputi
pegunungan Lompobattang.Sedangkan di bagian selatan membujur dari barat ke
timur terdapat dataran rendah yang meliputi pesisir pantai dan persawahan.
Kabupaten
Bantaeng di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia Terletak dibagian selatan provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten ini memiliki luas
wilayah 395,83 km² atau 39.583 Ha yang dirinci berdasarkan Lahan Sawah mencapai
7.253 Ha (18,32%) dan Lahan Kering mencapai 32.330 Ha. Secara administrasi Kabupaten Bantaeng terdiri
atas 8 kecamatan yang terbagi atas 21 kelurahan dan 46 desa.Jumlah penduduk
mencapai 170.057 jiwa. Kabupaten
Bantaeng terletak di
daerah pantai yang memanjang pada bagian barat dan timur sepanjang 21,5
kilometer yang cukup potensial untuk perkembangan perikanan dan rumput laut, (bantaengsulsel, 2012).
Desa Pa’ Jukukang memiliki luas daerah
sebesar 11.9 km2.Desa ini terletak di kecamatan Pa’ Jukukang
kabupaten Bantaeng dengan jumlah penduduk sekitar 4.016 jiwa.Di desa Pa’
Jukukang terbagi atas 8 dusun.Adapun batas-batas wilayah dari desa Pa’Jukukang
adalah sebagai berikut :
- Sebelah
Timur berbatasan dengan desa Borongloe
- Sebelah Utara berbatasan dengan desa Tomboloe
- Sebelah
Barat berbatasan dengan desa Nipa-Nipa
- Sebelah
Selatan berbatasan dengan Laut Flores
Pada
umumnya mata pencaharian warga sebagai petani budidaya rumput laut, namun ada
juga masyarakat yang memiliki perkerjaan tambahan sebagai nelayan tangkap,
tukang kebun, dan petani. Pada tahun 2007 dana yang dialokasikan untuk
masyarakat tersebut berdampak positif pada awalnya. Tetapi seiring berjalannya
waktu pendapatan masyarakat semakin menurun. Penyebab utamanya adalah manajemen
dana yang buruk (Kepala Desa).
B.
Sarana dan Prasarana
Adapun
sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Pa’jukukang adalah
Tabel 1. Sarana dan prasarana
Fasilitas
|
Jumlah
|
Masjid
|
5
|
Sekolah
|
6
|
TPI
|
1
|
Kantor
desa
|
1
|
Sumber
:Data sekunder, 2012
Berdasarkan tabel diatas di desa Pa`jukukang terdapat
sebuah masjid, sekolah , TPI dan kantor desa.
C. Keadaan Umum Responden
Adapun keadaan umum
responden di Desa Pa’jukukang adalah
Tabel 2. Keadaan umum
responden
NO.
|
Nama
|
Umur
|
Pendidikan
|
Pekerjaan
|
1
|
Dg. Harun
|
30
|
Smp
|
Budidaya R. laut
|
Sumber :Data primer, 2012.
Berdasarkan tabel 3 diatas, responden
pertama bernama Dg. Harun yang berusia 30 tahun. Pendidikan terakhirnya adalah
lulusan SMP, mempunyai pekerjaan utama sebagai petani budidaya rumput laut.
D.
Faktor Produksi
Kegiatan
produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang dapat digunakan dalam proses
produksi yang disebut faktor produksi. Faktor produksi yang bisa digunakan
dalam proses produksi terdiri atas sumberdaya alam, tenaga kerja mansuia, modal
dan kewirausahaan.
a.
Sumberdaya Alam
Sumberdaya alam adalah segala
sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat dimanfaatkan manusia untuk
memenuhi kebutuhannya. Sumberdaya alam di sini meliputi segala sesuatu yang ada
di dalam bumi, seperti:
-
Tanah, tumbuhan, hewan.
-
Udara, sinar matahari, Hujan
-
Bahan tambang, dan lain sebagainya
Dalam praktek lapang terpadu di desa
Pa’jukukang, kec. Pa’jukukang, Kab. Bantaeng terdapat sumberdaya alam seperti laut, tanah, tumbuhan, dan hewan, tapi disini
sumber daya alam yang paling besar yaitu laut dimana laut digunakan masyarakat
sebagai tempat mata pencaharian yang paling besar contohnya masyarakat melakoni
pekerjaan sebagai Budidaya rumput laut dan nelayan tangkap.
b.
Sumberdaya Manusia (Tenaga Kerja
Manusia)
Tenaga kerja
manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani yang
dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa maupun
faedah suatu barang. Tenaga kerja manusia dapat diklasifikasikan menurut
tingkatannya (kualitasnya) yang terbagi atas:
a). Tenaga kerja terdidik (skilled
labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan baik formal maupun non
formal. Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti.
b). Tenaga kerja terlatih (trained
labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh keahlian berdasarkan latihan dan
pengalaman. Contoh: montir, tukang kayu, tukang ukir, sopir, teknisi.
c). Tenaga kerja tak terdidik dan
tak terlatih (unskilled and untrained labour), adalah tenaga kerja yang
mengandalkan kekuatan jasmani daripada rohani.
Contoh: tenaga kuli pikul, tukang sapu, pemulung, buruh tani.
Contoh: tenaga kuli pikul, tukang sapu, pemulung, buruh tani.
Di Desa
pa’jukukang kebanyakan terdapat tenaga kerja terdidik dan terlatih itu ditandai
dengan banyaknya masyarakat bekerja sebagai petani kebun, petani rumput laut
dan nelayan tangkap.
c.
Sumberdaya Modal
Modal menurut
pengertian ekonomi adalah barang atau hasil produksi yang digunakan untuk
menghasilkan produk lebih lanjut. Misalkan orang membuat jala untuk mencari
ikan. Dalam hal ini jala merupakan barang modal, karena jala merupakan hasil
produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk lain (ikan). Di dalam proses
produksi, modal dapat berupa peralatan-peralatan dan bahan-bahan.
Modal dapat dibedakan menurut:
1). Kegunaan dalam proses produksi.
a. Modal
tetap adalah barang-barang modal yang dapat digunakan berkali-kali dalam proses
produksi. Contoh :gedung, mesin-mesin pabrik.
b. Modal lancar adalah barang-barang
modal yang habis sekali pakai dalam proses produksi. Contoh: bahan baku, bahan
pembantu.
2).
Bentuk Modal
a).Modal
konkret (nyata) adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses
produksi. Contoh: mesin, bahan baku, gedung pabrik.
b). Modal abstrak (tidak nyata)
adalah modal yang tidak dapat dilihat tetapi mempunyai nilai dalam perusahaan.
Contoh: nama baik perusahaan dan merek produk usaha.
Dalam praktek
lapang kali ini, Modal sangat dibutuhkan oleh Petani Budidaya rumput laut,
tanpa modal produksi dari rumput laut akan mengalami kegagalan. Dari hasil
responden yang saya dapatkan Modal yang digunakan di desa Pa’jakukang diambil dari modal
sendiri.
d.
Manajemen
Sumberdaya
ini disebut juga kewirausahaan. Pengusaha berperan mengatur dan
mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka meningkatkan kegunaan
barang atau jasa secara efektif dan efisien. Pengusaha berkaitan dengan managemen.
Sebagai pemicu proses produksi, pengusaha perlu memiliki kemampuan yang dapat
diandalkan. Untuk mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi,
pengusaha harus mempunyai kemampuan merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan dan mengendalikan usaha. (http://oziekonomi.wordpress.com,2012).
Dari praktek lapang terpadu di desa
pa’jakukang, kec. Pa’jakukang, Kab. Bantaeng, dapat di lihat bahwa Petani
budidaya Rumput laut melakukan perencanaan yang baik bagi usaha mereka, dan
pengontrolan yang baik sehingga usaha mereka berjalan dengan efektif dan
efisien.
E. Proses Produksi
Pada
proses produksi budidaya rumput laut dilakukan beberapa hal diantaranya ialah
dilakukan pembersihan lahan untuk dijadikan tempat budidaya rumput laut,
mengikat bibit rumput laut pada tali yang dihitung dalam satuan bentangan,
setelah dilakukan pengikatan bibit selanjutnya di tenggelamkan di perairan
lahan budidaya. Setiap hari dilakukan pengontrolan yaitu pagi dan sore hari,
tujuannya adalah untuk mengamati pertumbuhan rumput laut.Setelah dilakukan
pemeliharaan selama 45 hari, maka rumput laut tersebut siap untuk dipanen dan
kemudian didistribusikan.
F. Analisis Data
Tabel 3. Pengolahan data
no
|
nama Responden
|
jumlah produksi (y)
|
jumlah bentangan (X1)
|
bibit( X2)
|
tenaga kerja (X3)
|
1
|
Kinang
|
200
|
250
|
500
|
7.86
|
2
|
Enal
|
350
|
200
|
400
|
13.5
|
3
|
Supri
|
540
|
300
|
600
|
15.2
|
4
|
Makki
|
200
|
150
|
400
|
7.2
|
5
|
Dg.Sattu
|
80
|
100
|
200
|
5.45
|
6
|
Lukman
|
300
|
200
|
400
|
6.2
|
7
|
Syari'
|
100
|
100
|
250
|
6.5
|
8
|
Dg.Malu
|
350
|
150
|
300
|
7.75
|
9
|
Bahar
|
1000
|
450
|
900
|
22.38
|
10
|
Dg.Naba
|
200
|
150
|
300
|
14
|
|
Jumlah
|
3320
|
2050
|
4250
|
106.04
|
no
|
nama Responden
|
log y
|
log x1
|
logx2
|
logx3
|
1
|
Kinang
|
2.301029996
|
2.397940009
|
2.69897
|
0.895423
|
2
|
Enal
|
2.544068044
|
2.301029996
|
2.60206
|
1.130334
|
3
|
Supri
|
2.73239376
|
2.477121255
|
2.778151
|
1.181844
|
4
|
Makki
|
2.301029996
|
2.176091259
|
2.60206
|
0.857332
|
5
|
Dg.Sattu
|
1.903089987
|
2
|
2.30103
|
0.736397
|
6
|
Lukman
|
2.477121255
|
2.301029996
|
2.60206
|
0.792392
|
7
|
Syari'
|
2
|
2
|
2.39794
|
0.812913
|
8
|
Dg.Malu
|
2.544068044
|
2.176091259
|
2.477121
|
0.889302
|
9
|
Bahar
|
3
|
2.653212514
|
2.954243
|
1.34986
|
10
|
Dg.Naba
|
2.301029996
|
2.176091259
|
2.477121
|
1.146128
|
|
jumlah
|
24.10383108
|
22.65860755
|
25.89076
|
9.791924
|
REGRESSION
/DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT produksi
/METHOD=ENTER bentangan bibit T.Kerja.
Regression
Descriptive Statistics
|
|||
|
Mean
|
Std. Deviation
|
N
|
produksi
|
2.4104
|
.32543
|
10
|
bentangan
|
2.2659
|
.20552
|
10
|
Bibit
|
2.5891
|
.19039
|
10
|
T.Kerja
|
.9792
|
.20565
|
10
|
Correlations
|
|||||
|
|
produksi
|
bentangan
|
Bibit
|
T.Kerja
|
Pearson
Correlation
|
Produksi
|
1.000
|
.898
|
.874
|
.789
|
Bentangan
|
.898
|
1.000
|
.974
|
.754
|
|
Bibit
|
.874
|
.974
|
1.000
|
.725
|
|
T.Kerja
|
.789
|
.754
|
.725
|
1.000
|
|
Sig.
(1-tailed)
|
Produksi
|
.
|
.000
|
.000
|
.003
|
Bentangan
|
.000
|
.
|
.000
|
.006
|
|
Bibit
|
.000
|
.000
|
.
|
.009
|
|
T.Kerja
|
.003
|
.006
|
.009
|
.
|
|
N
|
Produksi
|
10
|
10
|
10
|
10
|
Bentangan
|
10
|
10
|
10
|
10
|
|
Bibit
|
10
|
10
|
10
|
10
|
|
T.Kerja
|
10
|
10
|
10
|
10
|
Variables Entered/Removedb
|
|||
Model
|
Variables Entered
|
Variables Removed
|
Method
|
1
|
T.Kerja,
bibit, bentangana
|
.
|
Enter
|
a. All
requested variables entered.
|
|
||
b.
Dependent Variable: produksi
|
|
Model Summary
|
||||||||||
Model
|
R
|
R Square
|
Adjusted R Square
|
Std. Error of the Estimate
|
Change Statistics
|
|||||
R Square Change
|
F Change
|
df1
|
df2
|
Sig. F Change
|
||||||
1
|
.914a
|
.836
|
.753
|
.16163
|
.836
|
10.162
|
3
|
6
|
.009
|
|
a.
Predictors: (Constant), T.Kerja, bibit, bentangan
|
|
|
|
|
|
|||||
ANOVAb
|
||||||
Model
|
Sum of Squares
|
df
|
Mean Square
|
F
|
Sig.
|
|
1
|
Regression
|
.796
|
3
|
.265
|
10.162
|
.009a
|
Residual
|
.157
|
6
|
.026
|
|
|
|
Total
|
.953
|
9
|
|
|
|
|
a.
Predictors: (Constant), T.Kerja, bibit, bentangan
|
|
|
||||
b.
Dependent Variable: produksi
|
|
|
|
|
Coefficientsa
|
||||||
Model
|
Unstandardized Coefficients
|
Standardized Coefficients
|
t
|
Sig.
|
||
B
|
Std. Error
|
Beta
|
||||
1
|
(Constant)
|
-.531
|
.941
|
|
-.565
|
.593
|
bentangan
|
1.082
|
1.226
|
.683
|
.882
|
.412
|
|
bibit
|
.035
|
1.262
|
.020
|
.027
|
.979
|
|
T.Kerja
|
.410
|
.400
|
.259
|
1.026
|
.345
|
|
a.
Dependent Variable: produksi
|
|
|
|
Y1 = a. X1
b1. X2 b2. X3 b3
Y1 = - 0,531 . X1 1,082. X2 0,035.
X3 0,410
1.
Bentangan
Dari hasil analisis data diketahui
bahwa b1 = 1,082 artinya bahwa jika jumlah bentangan di tambah 1 %
maka hasil panen rumput laut meningkat sebesar 1,082%.
2.
Bibit
Dari
hasil analisis data diketahui bahwa b2 = 0,035 artinya bahwa jika
bibit di tambah 1 % maka hasil panen rumput laut meningkat sebesar 0,035%.
3.
Tenaga
Kerja
Dari
hasil analisis data diketahui bahwa b3 =0,410 artinya bahwa jika tenaga kerja di tambah 1 %
maka hasil tangkapan meningkat sebesar 0,410%
b. Return To Scale
∑ bi = b1 + b2 + b3
=1,082 + 0,035 + 0,410
= 1,527
Dari hasil tersebut diketahui bahwa
∑ bi 1 artinya terjadi
increasing return to scale, hal itu berarti bahwa setiap penambahan input
sebesar 1 % maka output akan bertambah sebesar 1,527 %
c. Analisis Efisiensi Produksi
Nilai Produksi
Marginal
|
Y =
332 kg
X1 =
205 bentangan
X2 =
425 kg
X3 =
10,60
Py =
Rp.2300,-/kg
Px1 =
Rp.500,-/bentangan
Px2 =
Rp.500.-/kg
Px3 =
Rp.700.-/ikat
1)
Bentangan
NPM = =1
=
8,06
8,061
8,061
Jadi berdasarkan hasil analisis, nilai
produksi marginal terhadap penggunaan x1 diperoleh hasil kurang dari 1 dan hal
ini berarti bahwa penggunaan X1 (bentangan) belum efisien.
2)
Bibit
NPM = =1
= 0,13
0,13
1
Jadi
berdasarkan hasil analisis, nilai produksi marginal terhadap penggunaan X2
diperoleh hasil kurang dari 1 dan hal ini berarti bahwa penggunaan X2(bibit)
tidak efisien
3)
Tenaga
Kerja
NPM
= =1
= 42,19
42,19
1
adi
berdasarkan hasil analisis, nilai produksi marginal terhadap penggunaan X3
diperoleh hasil kurang dari 1 dan hal ini berarti bahwa penggunaan X3(Tenaga
kerja) tidak e
V.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari hasil praktek lapang
Ekonomi Produksi Perikanan yang dilaksanakan di Desa Pajjukukang, Kecamatan
Pajjukukang, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan Dapat di tarik kesimpulan :
1.
Bahwa
secara umum Pekerjaan masyarakat di desa Pajjukukang adalah petani rumput laut
dengan usia responden termasuk usia Produktif. Melihat dari komposisi usia ini
dapat disimpulkan bahwa secara umum mereka merupakan kelompok usia kerja yang
masih terbilang produktif
2.
Dalam
usaha budidaya rumput Laut,hasil dari produksi rumput laut tersebut dipasarkan
di pusat tempat penampungan rumput laut dan factor yang sering dialami dalam
usaha Produksi rumput laut adalah dalam aspek pemasaran dan permodalan.
B.
Saran
1.
Petani
Rumput Laut
Untuk petani
rumput laut ada baiknya bibit yang digunakan dalam proses budidaya adalah jenis
bibit yang memiliki kualitas yang baik ,agar usaha budidaya yang dilakukan memperoleh hasil yang
baik pula.
2.
Praktek
lapang
Adapun saran
yang dapat saya berikan dalam praktek lapang ini yaitu sebaiknya dalam penentuan Praktek
Lapang dapat disesuaikan dengan tempat responden petani rumput laut agar
praktikan tidak kebingungan dalam mencari rumah responden.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar